Review Blackberry Curve 9380
Blackberry 9380, rupanya banyak diminati di Indonesia. Belum lama dipasarkan, kelurga Curve dengan layar sentuh kapatitif ini rupanya menarik perhatian publik.
Di sejumlah media sosial, Blackberry 9380 yang diberi nama Orlando menjadi bahan perbincangan. Di media sosial ini pula sering diinformasukan bahwa stop Orlando untuk garansi Teletama Artha Mandiri, misalnya, kosong.
Belum diperoleh informasi, berapa unit Orlando yang tela terjual sejak dipasarkan mulai akhir Januari lalu. Yang jelas, Orlando diterima publik. Konon tak mudah memasarkan Blackberry full touchscreen di Indonesia.
Orlando, rupanya, membuat terobosan baru.
Orlando sejatinya masuk rumpun Curve. Namun berbeda dengan Curve lain yang mengusung desain papan ketik full Qwerty, Curve tampil beda. Ia hadir dengan layar sentuh yang didukung trackpad optik untuk naavigasi menu. Desain seperti ini banyk dijumpai pada varian Torch. Wajar bila Orlando memiliki banyak kemiripan dengan Blackberry Monza.
Dari desain dan tampilan, RIM tampaknya ingin memberikan sentuhan baru pada keluarga curve. Setidaknya RIM menawarkan satu pilihan kepala para pengguna Curve. Selain desain existing berupa full papan ketik Qwerty, ada layar sentuh.
Fenomena ini sekaligus menggambarkan sebuah upaya memperluas pasar pengguna Curve. Bila Curve dikesankan sebagai ponsel entry level–untuk Blackberry–, Orlando seperti ingin membidik middle up.
Layar sentuh yang dibenamkan, desain yang ramping dan stylish, serta fitur-fitur multimedia yang makin mumpuni juga memberi suatu isyarat lain. RIM semakin fokus di kalangan muda. Melalui serangkaian produk terbaru yang digulirkan RIM seperti ini memoles sebuah citra baru bahwa Blackberry bukan sekadar ponsel bisnis, sebagaimana ikon yang melekat selama ini. Melainkan ponsel multifungsi yang lifestyle.
Body BlackBerry Orlando terbuat dari material plastik berwarna hitam. Pada panel trackpad diapit panel sentuh call dan menu disisi kiri, dan panel end call/power dan back disisi kanan. Panel tersebut menyatu dengan layar, katakanlah menjadi soft touch screen.
Memiliki layar sentih 3,2 inchi, dengan resolusi 360×480 piksel, pengoperasian ponsel ini sangat simpel. Apalagi ada trackpad optick sebagai navigasi untuk mengekplorasi menu menu. Memori internal 512 Mb dengan prosesor 806 Mhz. Prosesor ini memang tergolong kecil untuk ukuran smartphone sekarang. Namun sekalipun prosesor hanya 800 Mhz, ponsel ini bisa digunakan dengan nyaman untuk berbagai keperluan, termasuk multitasking.
Sekalipun bukan ponsel hot swap, soal MicroSD tak perlu pusing. Untuk Micro SD, Orlando tampak beda dengan produk yang lain. Slot ada diujung baterai. Ini berbeda dengan kebanyakan Blackberry yang menempatkan slot micro SD dibalik baterai atau disamping baterai. Karena posisi ini untuk membuka dan memasang micro SD harus mematikan terlebih dahulu, karena harus melepas baterai.
Orlando rupanya memiliki konsep baru. Posisi slot micro SD yang miring, memudahkan kita melepas atau memasang Micro SD tanpa harus mematikan Blackberry atau melepas baterai.Namun untuk kenyamanan, sebaiknya melepas atau memasang MicroSD dilakukan dengan mematikan device.
Generasi baru Blackberry ini memiliki fitur standar Blackberry OS 7.0. Home screen, misalnya terdidi dari lima panel. Masing-masing layar untuk all yang berisi semua fitur dan apliksi, frequent yang menampilkan aplikasi fitur yang sering dibuka, media menampilkan fitur multimedia seperti musik, gambar, video, video kamera dan podcast. Serta panel download yang akan menampilkan konten yang pernah diunduh. Apakah semua panel akan ditampilkan di home screen, bergantung pada pengguna. RIM menyediakan pilihan panel apa saja yang ditampilkan.
Firur 0S 7 yang lain, adalah BlackBerry Messenger (BBM) 6 dan social feed 2.0. Social feed berperan untuk menghimpun beberapa “status” pada beberapa aplikasi. Facebook for BlackBerry terbaru juga sudah memasukan Facebook chat dan terintegrasi dengan BBM. Ada pula Documents to Go versi premium, yang bisa digunakan untuk membuat file dengan format Doc maupun XML.
Sebagaimana keluarga baru OS.7 ia juga diudkung dengan berbagai fitur yang telah diperbarui. Browser, misalnya, lebih cepat dibandingkan Blackberry sekelas generasi sebelumnya . Pada browser juga sudah dibekali fungsi zoom dan pan, untuk kenyamanan pengguna.
Dan, memperkuat identitas BlackBerry OS 7.0, Orlando pun sudah dibekali fitur NFC (near field communication), sebuah teknologi transfer data jarak dekat untuk keperluan transaksi. BlackBerry Orlando juga sudah dilengkapi Augmented Reality, tapi untuk menjalankannya diperlukan kesiapan aplikasi yang mendukung.
Penggunaan OS 7, rupanya mampu meningkatkan kinerja kamera. Orlando yang memiliki kamera dengan sesnor 5 MP, mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang baik. Sementara untuk video mampu menghasilkan rekaman dengan forman VGA. Untuk produk sekelasnya, Orlando memang lebih maju selangkah.
Untuk pemotretan antara lain didukung flash LED, geo tagging, close up (macro), face detection, imaga stabilization, zoom, dan aneka pilihan scene. Setiap Anda memotret menggunakan kamera ponsel ini, Anda akan disodori lokasi pemotretan. Sepanjang lokasi pemotretan telah terekam di Orlando.
Anda mengambil gambar pada saat Anda mengunjungi pabrik Sharp Indonesia yang berlokasi di kawasan Cakung. Jangan kaget jika pada file foto yang belum diberi nama akan muncul Cakung. Cakung adalah lokasi dimana Andra memotret berdasarkan dara yang tersimpan di sistem peta Orlando.
Tak lupa RIM juga meningkatkan kualitas musik di Orlando. Musik yang dihasilkan setara dengan Blackberry OS 7 kategori premium. Aplikasi musik mudah dioperasikan. Tak sulit pengguna membuat playlist, menambah atau mengurangi koleksi musik, baik dengan menggunakan Blackberry Desktop atau secara manual.
Sumber: Republika
Di sejumlah media sosial, Blackberry 9380 yang diberi nama Orlando menjadi bahan perbincangan. Di media sosial ini pula sering diinformasukan bahwa stop Orlando untuk garansi Teletama Artha Mandiri, misalnya, kosong.
Belum diperoleh informasi, berapa unit Orlando yang tela terjual sejak dipasarkan mulai akhir Januari lalu. Yang jelas, Orlando diterima publik. Konon tak mudah memasarkan Blackberry full touchscreen di Indonesia.
Orlando, rupanya, membuat terobosan baru.
Orlando sejatinya masuk rumpun Curve. Namun berbeda dengan Curve lain yang mengusung desain papan ketik full Qwerty, Curve tampil beda. Ia hadir dengan layar sentuh yang didukung trackpad optik untuk naavigasi menu. Desain seperti ini banyk dijumpai pada varian Torch. Wajar bila Orlando memiliki banyak kemiripan dengan Blackberry Monza.
Dari desain dan tampilan, RIM tampaknya ingin memberikan sentuhan baru pada keluarga curve. Setidaknya RIM menawarkan satu pilihan kepala para pengguna Curve. Selain desain existing berupa full papan ketik Qwerty, ada layar sentuh.
Fenomena ini sekaligus menggambarkan sebuah upaya memperluas pasar pengguna Curve. Bila Curve dikesankan sebagai ponsel entry level–untuk Blackberry–, Orlando seperti ingin membidik middle up.
Layar sentuh yang dibenamkan, desain yang ramping dan stylish, serta fitur-fitur multimedia yang makin mumpuni juga memberi suatu isyarat lain. RIM semakin fokus di kalangan muda. Melalui serangkaian produk terbaru yang digulirkan RIM seperti ini memoles sebuah citra baru bahwa Blackberry bukan sekadar ponsel bisnis, sebagaimana ikon yang melekat selama ini. Melainkan ponsel multifungsi yang lifestyle.
Body BlackBerry Orlando terbuat dari material plastik berwarna hitam. Pada panel trackpad diapit panel sentuh call dan menu disisi kiri, dan panel end call/power dan back disisi kanan. Panel tersebut menyatu dengan layar, katakanlah menjadi soft touch screen.
Memiliki layar sentih 3,2 inchi, dengan resolusi 360×480 piksel, pengoperasian ponsel ini sangat simpel. Apalagi ada trackpad optick sebagai navigasi untuk mengekplorasi menu menu. Memori internal 512 Mb dengan prosesor 806 Mhz. Prosesor ini memang tergolong kecil untuk ukuran smartphone sekarang. Namun sekalipun prosesor hanya 800 Mhz, ponsel ini bisa digunakan dengan nyaman untuk berbagai keperluan, termasuk multitasking.
Sekalipun bukan ponsel hot swap, soal MicroSD tak perlu pusing. Untuk Micro SD, Orlando tampak beda dengan produk yang lain. Slot ada diujung baterai. Ini berbeda dengan kebanyakan Blackberry yang menempatkan slot micro SD dibalik baterai atau disamping baterai. Karena posisi ini untuk membuka dan memasang micro SD harus mematikan terlebih dahulu, karena harus melepas baterai.
Orlando rupanya memiliki konsep baru. Posisi slot micro SD yang miring, memudahkan kita melepas atau memasang Micro SD tanpa harus mematikan Blackberry atau melepas baterai.Namun untuk kenyamanan, sebaiknya melepas atau memasang MicroSD dilakukan dengan mematikan device.
Generasi baru Blackberry ini memiliki fitur standar Blackberry OS 7.0. Home screen, misalnya terdidi dari lima panel. Masing-masing layar untuk all yang berisi semua fitur dan apliksi, frequent yang menampilkan aplikasi fitur yang sering dibuka, media menampilkan fitur multimedia seperti musik, gambar, video, video kamera dan podcast. Serta panel download yang akan menampilkan konten yang pernah diunduh. Apakah semua panel akan ditampilkan di home screen, bergantung pada pengguna. RIM menyediakan pilihan panel apa saja yang ditampilkan.
Firur 0S 7 yang lain, adalah BlackBerry Messenger (BBM) 6 dan social feed 2.0. Social feed berperan untuk menghimpun beberapa “status” pada beberapa aplikasi. Facebook for BlackBerry terbaru juga sudah memasukan Facebook chat dan terintegrasi dengan BBM. Ada pula Documents to Go versi premium, yang bisa digunakan untuk membuat file dengan format Doc maupun XML.
Sebagaimana keluarga baru OS.7 ia juga diudkung dengan berbagai fitur yang telah diperbarui. Browser, misalnya, lebih cepat dibandingkan Blackberry sekelas generasi sebelumnya . Pada browser juga sudah dibekali fungsi zoom dan pan, untuk kenyamanan pengguna.
Dan, memperkuat identitas BlackBerry OS 7.0, Orlando pun sudah dibekali fitur NFC (near field communication), sebuah teknologi transfer data jarak dekat untuk keperluan transaksi. BlackBerry Orlando juga sudah dilengkapi Augmented Reality, tapi untuk menjalankannya diperlukan kesiapan aplikasi yang mendukung.
Penggunaan OS 7, rupanya mampu meningkatkan kinerja kamera. Orlando yang memiliki kamera dengan sesnor 5 MP, mampu menghasilkan foto dengan kualitas yang baik. Sementara untuk video mampu menghasilkan rekaman dengan forman VGA. Untuk produk sekelasnya, Orlando memang lebih maju selangkah.
Untuk pemotretan antara lain didukung flash LED, geo tagging, close up (macro), face detection, imaga stabilization, zoom, dan aneka pilihan scene. Setiap Anda memotret menggunakan kamera ponsel ini, Anda akan disodori lokasi pemotretan. Sepanjang lokasi pemotretan telah terekam di Orlando.
Anda mengambil gambar pada saat Anda mengunjungi pabrik Sharp Indonesia yang berlokasi di kawasan Cakung. Jangan kaget jika pada file foto yang belum diberi nama akan muncul Cakung. Cakung adalah lokasi dimana Andra memotret berdasarkan dara yang tersimpan di sistem peta Orlando.
Tak lupa RIM juga meningkatkan kualitas musik di Orlando. Musik yang dihasilkan setara dengan Blackberry OS 7 kategori premium. Aplikasi musik mudah dioperasikan. Tak sulit pengguna membuat playlist, menambah atau mengurangi koleksi musik, baik dengan menggunakan Blackberry Desktop atau secara manual.
Sumber: Republika
Komentar